Beranda | Artikel
Hidup Adalah Ujian
Senin, 1 Mei 2017

Khutbah Pertama:

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى نِعَمِهِ الَّتِي لَا تُحْصَى وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ فِي رُبُوْبِيَتِهِ وَإِلَهِيَتِهِ وَأَسْمَائِهِ الْحُسْنَى وَأَشْهَدُ أَنَّ محمداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أُسْرِيَ بِهِ لَيْلاً مِنَ المَسْجِدِ الحَرَامِ إِلَى المَسْجِدِ الأَقْصَى صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ البِرِّ وَالتَّقْوَى وَسَلَّمَ تَسْلِيْماً كَثِيْراً.

أَمَّا بَعْدُ: أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى، تَمَسَّكُوْا بِدِيْنِكُمْ، وَلِتَجْتَمِعَ كَلِمَتُكُمْ، وَاحْذَرُوْا مِنْ كَيْدِ أَعْدَائِكُمْ مِنَ الكُفَّارِ وَالمُنَافِقِيْنَ، فَإِنَّ الْكُفَّارَ وَالْمُنَافِقِيْنَ مُنْذُ أَنْ بَعَثَ اللهُ رَسُوْلَه محمداً صلى الله عليه وسلم وَهُمْ يُحَاوِلُوْنَ زَعْزَعَةَ هَذَا الدِّيْنِ وَيُرِيْدُوْنَ ارْتِدَادَ المُسْلِمِيْنَ عَنْ دِيْنِهِمْ، قَالَ تَعَالَى: (وَلا يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّى يَرُدُّوكُمْ عَنْ دِينِكُمْ إِنْ اسْتَطَاعُوا) (البقرة:217)،

Ibadallah,

Manusia senantiasa hidup beriringan dengan fitnah (ujian dan cobaan) sampai ia meninggal. Terkadang hidupnya berakhir dengan baik, dan terkadang dia menutup kehidupannya dengan akhir yang jelek. Dan seperti itu juga manusia menghadapi fitnah (yaitu diuji) sampai di dalam kuburnya. Jika diletakkan di kuburnya, dia akan diuji (dengan pertanyaan malaikat, yaitu fitnah kubur).

Dua malaikat akan mendatanginya. kemudian mereka mendudukkannya, dan bertanya kepadanya : Siapa Rabbmu? Apa agamamu? Dan siapa nabimu?

Kebahagiaan dan kesengsaraannya tergantung jawabannya. Jika dia menjawab: Rabbku adalah Allah, Islam agamaku, dan nabiku Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka terdengar seruan, “Hambaku berkata benar, maka bentangkanlah hamparan baginya dari surga, dan bukakanlah baginya pintu ke surga.” Maka dibukalah baginya dari surga, dan berhembus kepadanya angin surga dan keharumannya, dan dia (bisa) melihat tempatnya di surga (kemudian) dia mengatakan : “Wahai Rabbku, tegakkanlah kiamat sehingga aku bisa kembali (menjumpai) keluargaku dan hartaku.” Dan diluaskan kuburannya sejauh pandangan matanya. [HR. al-Bukhari]

Adapun apabila ia tidak bisa menjawab, maka pada setiap pertanyaan dia mengatakan: Hah? Hah? Aku tidak tahu. Aku mendengar manusia mengatakan sesuatu, maka aku pun (ikut) mengatakannya. [Diriwayatkan al-Bukhari, Muslim, Ahmad, dan Malik].

Perbuatan yang dia lakukan tidak bersumber dari ketundukan dan keimanan. Yang dia lakukan hanyalah sekedar mengikuti apa yang dilakukan manusia saja, atau karena kerakusannya terhadap dunia. Ini adalah orang munafik; yang menampakkan keimanan dan menyembunyikan kekafiran.

Lalu terdengar seruan: “Sesungguhnya hamba-Ku berdusta. Maka bentangkanlah hamparan untuknya dari neraka dan bukakan untuknya pintu ke neraka! Maka disempitkan kuburnya sehingga saling berselisih tulang rusuknya, dan dia melihat tempatnya di neraka. (Kemudian) dia mengatakan: “Wahai Rabbku! jangan Engkau tegakkan Kiamat.” [HR. Abu Dawud].

Ini semua adalah cobaan dan ujian, hingga sampai di dalam kubur.

Jadi, fitnah (ujian dan cobaan) senantiasa dihadapkan kepada seorang hamba, di masa hidupnya, ketika mati dan juga di dalam kuburnya. Akan tetapi, sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla.

يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ ۖ وَيُضِلُّ اللَّهُ الظَّالِمِينَ ۚ وَيَفْعَلُ اللَّهُ مَا يَشَاءُ

“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zhalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki [Ibrahim/14:27]

juga firman-Nya.”

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Rabb kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka Malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu.” [Fushshilat /41:30]

Juga firman-Nya:

جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ ۖ وَالْمَلَائِكَةُ يَدْخُلُونَ عَلَيْهِمْ مِنْ كُلِّ بَابٍ ﴿٢٣﴾ سَلَامٌ عَلَيْكُمْ بِمَا صَبَرْتُمْ ۚ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِ

(Yaitu) syurga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu; (sambil mengucapkan): “Salamun ‘alaikum bima shabartum”. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu. [Ar Ra’d/13:23-24]

Yaitu: dengan sebab kesabaran kalian atas agama kalian, dan keteguhan kalian di atas kebenaran dalam kehidupan dunia, maka kalian pun memperoleh kemuliaan ini.

Mereka tidak mendapatkan ini begitu saja. Mereka mendapatkannya sebagai balasan dari kesabaran, keteguhan dan keimanan mereka kepada Allah dan Rasul-Nya.

Sebaliknya, orang-orang kafir, maka keadaan mereka – wal `iyadzu bilaah- seperti yang Allah firmankan,.

وَلَوْ تَرَىٰ إِذْ يَتَوَفَّى الَّذِينَ كَفَرُوا ۙ الْمَلَائِكَةُ يَضْرِبُونَ وُجُوهَهُمْ وَأَدْبَارَهُمْ وَذُوقُوا عَذَابَ الْحَرِيقِ﴿٥٠﴾ذَٰلِكَ بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيكُمْ وَأَنَّ اللَّهَ لَيْسَ بِظَلَّامٍ لِلْعَبِيدِ

“Kalau kamu melihat ketika para malaikat mencabut jiwa orang-orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka (dan berkata), “Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar”, (tentulah kamu akan merasa ngeri). Demikian itu disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri. Sesungguhnya Allah sekali-kali tidak menganiaya hamba-Nya, [Al-Anfal/8:50-51]

Juga dalam firman-Nya Subhanahu wa Ta’ala.

وَلَوْ تَرَىٰ إِذِ الظَّالِمُونَ فِي غَمَرَاتِ الْمَوْتِ وَالْمَلَائِكَةُ بَاسِطُو أَيْدِيهِمْ أَخْرِجُوا أَنْفُسَكُمُ ۖ الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُونِ بِمَا كُنْتُمْ تَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ غَيْرَ الْحَقِّ وَكُنْتُمْ عَنْ آيَاتِهِ تَسْتَكْبِرُونَ﴿٩٣﴾وَلَقَدْ جِئْتُمُونَا فُرَادَىٰ كَمَا خَلَقْنَاكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَتَرَكْتُمْ مَا خَوَّلْنَاكُمْ وَرَاءَ ظُهُورِكُمْ ۖ وَمَا نَرَىٰ مَعَكُمْ شُفَعَاءَكُمُ الَّذِينَ زَعَمْتُمْ أَنَّهُمْ فِيكُمْ شُرَكَاءُ ۚ لَقَدْ تَقَطَّعَ بَيْنَكُمْ وَضَلَّ عَنْكُمْ مَا كُنْتُمْ تَزْعُمُونَ

“Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): “Keluarkanlah nyawamu” Di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya. Dan sesungguhnya kamu datang kepada Kami sendiri-sendiri sebagaimana kamu Kami ciptakan pada mulanya, dan kamu tinggalkan di belakangmu (di dunia) apa yang telah Kami karuniakan kepadamu; dan Kami tiada melihat besertamu pemberi syafa’at yang kamu anggap bahwa mereka itu sekutu-sekutu Tuhan di antara kamu. Sungguh telah terputuslah (pertalian) antara kamu dan telah lenyap daripada kamu apa yang dahulu kamu anggap (sebagai sekutu Allah). [Al-An’ am/6:93-94].

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعْنَا بِمَا فِيْهِ مِنَ البَيَانِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ، أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَاَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ وَتُوْبُوْا إِلَيْهِ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَحِيْمُ.

Khutbah Kedua:

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى فَضْلِهِ وَإِحْسَانِهِ وَالشُكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِهِ وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ محمدا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْراً، أَمَّا بَعْدُ: أَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى

Jadi, manusia senantiasa hidup dengan fitnah; ujian dan cobaan, sampai detik-detik terakhir kehidupannya. Bahkan ketika diletakkan di dalam kuburnya. Maka perkara ini perlu mendapat perhatian, sebab fitnah ini sangatlah dahsyat.

واعلموا أن الله أمركم بأمر بدأ فيه بنفسه فقال سبحانه: (إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً) [الأحزاب:56]،

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنْ خُلَفَائِهِ اَلرَّاشِدِيْنَ اَلأَئِمَّةِ المَهْدِيِّيْنَ أَبِيْ بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ وَعَنِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعِيْنَ وَعَنِ التَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالمُشْرِكِيْنَ وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنَ، وَاجْعَلْ هَذَا البَلَدَ آمِناً مُسْتَقِرّاً وَسَائِرَ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَةً يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ، اَللَّهُمَّ مَنْ أَرَادَ الإِسْلَامَ وَالمُسْلِمِيْنَ بِسُوْءٍ فَأَشْغَلَهُ بِنَفْسِهِ وَاصْرِفْ عَنَّا كَيْدَهُ وَاكْفِنَا شَرَّهُ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٍ، اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا وَاجْعَلْهُمْ هُدَاةَ مُهْتَدِيْنَ غَيْرَ ضَالِّيْنَ وَلَا مُضِلِّيْنَ اَللَّهُمَّ اَصْلِحْ بِطَانَتَهُمْ وَأَبْعَدْ عَنْهُمْ بِطَانَةَ السُّوْءِ وَالمُفْسِدِيْنَ اَللَّهُمَّ أَمِدَّهُمْ بِعَوْنِكَ اَللَّهُمَّ وَفِّقْهُمْ بِتَوْفِيْقِكَ اَللَّهُمَّ اجْعَلْ عَمَلَهُمْ خَالِصًا لِوَجْهِكَ وَاجْعَلْهُ فِيْ صَالِحِ الإِسْلَامِ وَالمُسْلِمِيْنَ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ.

عبادَ الله، (إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنْ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ* وَأَوْفُوا بِعَهْدِ اللَّهِ إِذَا عَاهَدْتُمْ وَلا تَنقُضُوا الأَيْمَانَ بَعْدَ تَوْكِيدِهَا وَقَدْ جَعَلْتُمْ اللَّهَ عَلَيْكُمْ كَفِيلاً إِنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا تَفْعَلُونَ) [النحل:90-91]، فاذكروا اللهَ يذكرْكم، واشكُروه على نعمِه يزِدْكم ولذِكْرُ اللهِ أكبرُ، واللهُ يعلمُ ما تصنعون.

[Diadaptasi dari majalah As-Sunnah Edisi 11/Tahun XIX/1437H/2016M].

Print Friendly, PDF & Email

Artikel asli: https://khotbahjumat.com/4627-hidup-adalah-ujian.html